Thursday 22 December 2011

Kisah sang pengisah

peluh tidurku tak terfikirkan mengendap endap dari mereka
menjelang fajar tujuh tahun dari mereka
pengisah kan beruban kepada mereka
uban yang kan menjadi cerita mencari ujung
tak mampu berjalan kepada penghujung

taukah kalian jiwamu pernah terkapar dan aku pun
taukah kalian ragamu pernah membeku dan aku pun
itu hanya sementara
itu hanya senyum panjang





kepada saudara tersentuh kami: rudi wijaya, ilyas,ridwan,ridha,iank,aso,zul,sidik.
→ Readmore...

Friday 16 December 2011

cinta pembunuh

petik mawar tak ada pemilik
pilihanmu makanlah kau tunjuk aku bicaramu
menangismu makanlah cinta belah bilah bambu
keringnya belahlah cukup tertawa saja  lalu dia menginjakmu
bangun! engkau cukup lama bermimpi
→ Readmore...

Wednesday 14 December 2011

kepadamu perempuan beracun

ketika harus memilih..
tertutup mata tanpa mendengar pula..
tanpa smuanya yang kau banggakan
dan terjatulah kedalam peluk bumimu.

inilah akhir cerita perjalanan peracun cinta
meracunkan jantung, kaki pelangkahku jalanku
mengapalah kau pula binasakan tubuhmu sendiri
paksakan perindu bulan tangan tak sampai

kau ceritaku kepada pebinasaku
→ Readmore...

Friday 2 December 2011

kepadamu jiwaku terbelenggu

pembunuh jalanku para pemeluk bulan
setubuh arwahku para pemilik bualan
tabuh jantungku para pelirik dian
rapuh tanahku para penarik bunian

maafkan dikala mentari mulai mengendap endap meninggalkanmu
maafkan semua para penghatur sujud
maafkan pengganggu jalan senyum keriput kunci surgaku
maafkan aku ragaku bukan untuk kau tanam pupuk petik buah

jalan ini titik kejauhan ladang duri tersudut menantimu
pelintas tak melihatmu pun sedikit wajahmu pun
aku lemparkan tulisan masa lalumu celotehmu saksikan diam air mata
lumpur terjilat air habislah telur pecah pecahlah kepada keabadiannya
→ Readmore...

Followers


;